Didampingi Kakanwil, Gubernur Berlebaran di 3 UPT Pemasyarakatan

 0000-IDUL FITRI LP NARKOTIKA SAMARINDA2

LAPAS NARKOTIKA. Bersama Kakanwil Djoko Setiyono, Gubernur Awang Faroek dan SKPD berfoto bersama warga binaan di Lapas Narkotika Bayur di hari terakhir kunjungannya berlebaran bersama warga binaan, Senin (20/7) lalu. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

SAMARINDA – Hari Raya Idul Fitri 1436 H kali ini terasa sangat spesial bagi Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kaltim, khususnya Divisi Pemasyarakatan. Itu tak lain setelah orang nomor satu di Kaltim, yakni Gubernur Kaltim Dr H Awang Faroek Ishak menyempatkan diri berlebaran di 3 UPT Pemasyarakatan, yakni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Samarinda, Rumah Tahanan (Rutan) Samarinda dan Lapas Narkotika di Bayur, Samarinda.

Tidak tanggung-tanggung, selama tiga hari Awang Faroek bersama Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kaltim berlebaran di 3 UPT tersebut, didampingi Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham Kaltim, Djoko Setiyono. "Saya ini sebenarnya belum sehat betul. Walau dalam kondisi sakit, saya merasa senang bisa berlebaran di Lapas dan Rutan, sekaligus bersilaturahmi dengan warga binaan," ujar Awang Faroek.

0000-IDUL FITRI LAPAS SAMARINDA

BINGKISAN. Awang Faroek dalam kunjugannya juga memberikan bingkisan berupa perlengkapan alat salat kepada warga binaan di Lapas Samarinda. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Awang Faroek sendiri memulai kunjungannya Sabtu (18/7) lalu di Lapas Samarinda, Jalan Jend. Sudirman. Di Lapas Samarinda tersebut, Awang bersilaturahmi sekaligus memberi bingkisan kepada warga binaan berupa perlengkapan salat. Selain itu, Awang juga memborong kursi dan tempat sampah hasil karya warga binaan. "Saya borong kursi dan tempat sampah untuk saya tempatkan di taman-taman kota dan Tepian Mahakam agar program Kaltim Hijau dapat terlaksana. Di kursi dan tempat sampah itu nantinya akan ditulis hasil karya warga binaan Lapas Samarinda," jelas Awang Faroek.

0000-IDUL FITRI LAPAS SAMARINDA2

SAMBUT GUBERNUR. Kakanwil Djoko Setiyono saat memberikan sambutan kepada Gubernur Kaltim Awang Faroek di Lapas Samarinda, Sabtu (18/7) lalu. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Selanjutnya di hari kedua kunjungannya atau Minggu (19/7) lalu, Awang Faroek didampingi putrinya Dayang Donna Faroek kembali bersilaturahmi dengan warga binaan di Rutan Samarinda, di Jalan Wahid Hasyim, Sempaja. Di Rutan Samarinda tersebut, Awang berlebaran bersama 994 warga binaan. Dalam kesempatan itu, warga binaan pun berkeluh kesah kepada gubernur mengenai permasalahan air bersih. Menurut warga binaan, mereka kerap kali terkena penyakit kulit karena minimnya air bersih untuk keperluan sehari-hari. "Di sini (Rutan) memang masih menggunakan air selokan yang didaur ulang dan diberi pembersih karena suplay air bersih memang sangat sulit. Makanya kami berharap ada jalan keluarnya," ungkap Kepala Rutan Samarinda, Nur Wulan saat memberikan sambutan.

0000-IDUL FITRI RUTAN SAMARINDA2

RUTAN SAMARINDA. Di Rutan Samarinda, Gubernur Kaltim Awang Faroek juga menyempatkan diri berfoto bersama warga binaan dan Kakanwil Djoko Setiyono. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Bak gayung bersambut, Awang Faroek pun langsung memerintahkan stafnya untuk segera membuat sumur bor di Rutan Samarinda tersebut. "Kalau air menjadi masalah utama di sini (Rutan), pokoknya besok saya perintahkan staf saya untuk membuat sumur bor di Rutan Samarinda. Tidak ada yang tidak bisa jika kita mau berusaha," jelas Awang Faroek yang disambut histeris warga binaan.

0000-IDUL FITRI RUTAN SAMARINDA

BERI MOTIVASI. Gubernur Awang Faroek selalu memberi motivasi kepada warga binaan saat berkunjung ke 3 UPT Pemasyarakatan. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Dan kunjungan gubernur itu pun ditutupnya di Lapas Narkotika, Senin (20/7) lalu. Dalam kesempatan itu Awang Faroek pun  menginstruksikan agar bupati dan walikota se Kaltim untuk membangun Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika seperti yang ada di Bayur, Kota Samarinda. Bahkan, untuk mengurangi over kapasitas di Lapas Narkotika Bayur maupun Rumah Tahanan (Rutan) di Sempaja, Pemprov Kaltim bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) untuk membangun lebih banyak Lapas Rehabilitasi Narkotika seperti yang ada di Tanah Merah Samarinda.

"Itu semua diharapkan dapat dibangun di seluruh kabupaten/kota se Kaltim maupun di Kaltara. Dengan demikian, diharapkan para korban narkotika tersebut dapat kembali menjadi orang yang normal dan diterima masyarakat. Bahkan tidak menumpuk hanya di Lapas Bayur saja, karena saat ini kondisinya memprihatinkan," kata Awang Faroek Ishak ketika memberikan pengarahan kepada Warga Binaan Lapas Narkotika Samarinda, Senin (20/7).

 0000-IDUL FITRI RUTAN SAMARINDA4

TERIMAKASIH. Kakanwil Djoko Setiyono memberikan salam terimakasih kepada Awang Faroek yang mau datang dan berlebaran di 3 UPT Pemasyarakatan. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Pemprov Kaltim berkomitmen untuk mendukung sarana dan prasarana yang dibutuhkan di Lapas Bayur. Contohnya, kebutuhan air bersih maupun sarana olahraga. Meski demikian, itu akan dilakukan bertahap. Begitu juga untuk mengantisipasi over kapasitas, diharapkan pembangunan Lapas Narkotika di berbagai daerah di Kaltim maupun Kaltara dapat terealisasi, sehingga penampungan warga binaan tersebut tidak hanya terfokus di Samarinda.

"Ini perlu dilakukan, karena tidak mungkin dengan sarana maupun ruangan yang terbatas dapat menampung ratusan warga binaan. Karena itu, ini menjadi perhatian bersama, bukan hanya Pemerintah Provinsi tetapi juga Pemerintah Kabupaten/Kota se Kaltim dan Kaltara," jelasnya.

 0000-IDUL FITRI RUTAN SAMARINDA3

SEMANGAT. Walau kondisi tubuhnya tidak begitu sehat, Awang Faroek tampak semangat hadir dan bersilaturahmi bersama warga binaan. (Foto: ENDARNATA/HUMAS)

Menurut Awang, para korban narkotika tersebut saat ini kehidupannya adalah orang yang abnormal. Artinya, para korban tersebut perlu menjalani pembinaan yang serius, sehingga dapat menjadi orang yang normal dan diterima masyarakat ketika keluar dari Lapas. Sebab, jika orang normal tidak mendapatkan perlakuan terbatas dan di kurung di Lapas, serta berada di tengah-tengah keluarga maupun masyarakat.

"Dengan adanya rehabilitasi tersebut, diharapkan para korban tersebut keluar menjadi orang yang baik seperti masyarakat umum lainnya. Karena itu, Pemerintah bersama aparat kepolisian terus bertindak tegas bagi penyalahguna narkotika. Apabila dia pengedar, maka kurungan tempatnya, jika mereka pengguna atau pemakai yang sudah kencanduan, maka tempatnya di rehabilitasi. Itu komitmen kami," jelasnya.

Selain itu, untuk menunjang dan memberikan pembinaan kepada para korban narkotika yang ada di Lapas Narkotika Bayur, Awang berjanji akan mengirimkan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Kaltim untuk melakukan berbagai pembinaan kepada warga binaan yang ada di Lapas tersebut, sesuai program masing-masing.

Misal, untuk pengetahuan pendidikan hingga keterampilan menari, maka Dinas Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan dapat turun ke Lapas Bayur. Kemudian, untuk meningkatkan keterampilan atau keahlian kerja warga binaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat memberikan keterampilan dari Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) ke Lapas tersebut. Bahkan, Badan Lingkungan Hidup (BLH) diharapkan juga dapat menghijaukan lingkungan di dalam Lapas tersebut melalui program penghijauan.

"Para warga binaan ini adalah korban dan mereka harus mendapatkan pembinaan yang layak, sehingga kelak setelah keluar dari Lapas ini mereka bisa betul-betul menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi keluarga maupun masyarakat. Contoh, apabila mereka pandai menari, bisa saja kita tampilkan di Lamin Etam apabila ada acara resmi. Begitu juga dengan keterampilan mereka dalam teknik mesin, diharapkan keluar dari Lapas bisa membuka bengkel motor, sehingga semua itu bermanfaat," jelasnya.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan HAM Kaltim Djoko Setiono mengatakan warga binaan tersebut bukanlah orang jahat, tetapi korban dan itu bisa saja terjadi pada semua orang. "Di dalam Lapas ini mereka tidak akan dibatasi, mereka diberikan kebebasan untuk berkreasi, sehingga ketika keluar dari sini mampu menjadi orang yang baik dan bermanfaat bagi diri mereka maupun orang lain," jelasnya.

Djoko memberikan apresiasi yang tinggi kepada Pemprov Kaltim, khususnya Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak yang telah banyak membantu hingga pembinaan kepada warga binaan Lapas Narkotika Bayur. Bahkan dari tindakan maupun program Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak mendapatkan penghargaan sebagai Pamong Pemasyarakatan dari Menteri Hukum dan HAM baru-baru ini.

"Saya berharap apa yang telah dilakukan Gubernur kepada warga binaan dapat menjadi motivasi, sehingga ketika keluar dari Lapas ini mampu menjadi warga binaan yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat maupun diri sendiri," jelasnya.

Kepala Lapas Narkotika Samarinda Teguh Tri Hatmanto mengatakan penghuni Lapas Bayur sebanyak 667 orang, terdiri dari 61 perempuan dan 606 laki-laki. Kapasitas hunian Lapas Bayur tersebut seharusnya mampu menampung 300 penghuni. Sementara, tahun ini yang mendapatkan remisi pengurangan masa tahanan sebanyak 73 orang. Teguh berharap, ke depan over kapasitas tersebut tidak terjadi. (ENDARNATA/HUMAS)

Cetak