Samarinda, 14 Agustus 2020. Dilaksanakan Agenda Sidang Tahunan MPR RI digelar bersamaan dengan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI, serta pidato kenegaraan Presiden Jokowi dalam menyampaikan RAPBN 2021. Streaming melalui platform youtube, kegiatan ini turut diikuti oleh para Pimpinan Tinggi serta pejabat Struktural Kanwil Kemenkumham Kaltim.
Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dimulai pukul 09.00-11.00 WIB. Pukul 09.00 WIB, pembukaan Sidang Tahunan MPR RI digelar bersamaan dengan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI sekaligus Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR RI tahun 2020.
Kegiatan Dibuka oleh Ketua MPR Bambang Soesatyo, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol Kesehatan yang dihadiri oleh 161 anggota hadir secara langsung dan 274 anggota hadir secara Virtual.
“Disamping rasa syukur yang mendalam, kita patut merasa suka cita karena Indonesia akan memasuki usia ke-75, melalui sidang paripurna ini kami mengucapkan dirgahayu ke-75 RI semoga kita semua mampu mewujudkan visi dan misi abadi bangsa Indonesia. Sidang tahunan MPR sebagai wadah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal pelaksanaan tanggung jawab lembaga Negara. Saatnya kita bergotong royong dan percaya pada program pemerintah yang konkrit demi kesejahteraan bangsa Indonesia terutama dalam menghadapi pandemic Covid-19 ini, serta tetap menerapkan protokol Kesehatan.” Sebut Bambang.
Sidang dilanjutkan dengan pidato kenegaraan Presiden Jokowi, adapun poin-poin penting pidato tersebut dirangkum menjadi 68 poin melalui cuitan akun Twitter resmi Kementerian Sekretaris Negara (Kemensetneg) @KemensetnegRI, beberapa poin penting tersebut adalah sebagai berikut :
- Saya menyambut hangat, seruan moral penuh kearifan dari para ulama, para pemuka agama dan tokoh-tokoh budaya, agar menjadikan momentum musibah pandemi ini sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.
- Inilah saatnya kita membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, menjalankan strategi besar di bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan termasuk kesehatan dan pendidikan.
- Pada usia ke 75 ini kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country. Dan 25 tahun lagi pada usia seabad Republik Indonesia kita harus mencapai kemajuan yang besar, menjadikan Indonesia negara maju.
- Kita harus melakukan reformasi fundamental dalam cara kita bekerja. Kesiap-siagaan dan kecepatan kita diuji: mengevakuasi Warga Negara Indonesia dari wilayah pandemi di Tiongkok
- Menyiapkan rumah sakit, rumah isolasi, obat-obatan, alat kesehatan dan mendisiplinkan protokol kesehatan. Semuanya harus dilakukan secara cepat, dalam waktu yang sangat singkat.
Adapun masih banyak poin-poin penting yang disampaikan oleh Presiden. Sebagai penutup Presiden Jokowi menyampaikan pesan sebagai berikut :
“Masih banyak langkah-langkah besar yang harus kita lakukan. Masih tersedia waktu 25 tahun lagi bagi kita untuk menyiapkan seabad Indonesia merdeka, untuk membangun Indonesia yang kita cita-citakan.
Target kita saat ini bukan hanya lepas dari pandemi, bukan hanya keluar dari krisis. Langkah kita adalah melakukan lompatan besar memanfaatkan momentum krisis yang saat ini sedang terjadi.
Krisis memberikan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan, untuk melakukan lompatan transformasi besar, dengan melaksanakan strategi besar. Mari kita pecahkan masalah fundamental yang kita hadapi. Kita lakukan lompatan besar untuk kemajuan yang signifikan.
Kita harus bajak momentum krisis ini. Kita harus serentak dan serempak memanfaatkan momentum ini. Menjadikan Indonesia setara dengan negara-negara maju. Menjadikan Indonesia maju yang kita cita- citakan.
Dirgahayu Republik Indonesia! Dirgahayu Negeri Pancasila!
Merdeka! “
(Red Humas Kaltim)